
Mengapa Anak Perlu Sering Dilatih Berbicara dan Mendengar Bahasa Inggris
Dalam proses belajar bahasa Inggris, banyak anak yang sebenarnya paham secara tulisan, tapi sulit ketika harus berbicara langsung. Hal ini terjadi karena latihan mereka lebih banyak berfokus pada membaca dan menulis, bukan pada aspek speaking dan listening.
Padahal dua kemampuan ini adalah kunci agar anak benar-benar bisa berkomunikasi dengan percaya diri.
Ketika anak sering berlatih pengucapan (speaking) dan mendengar (listening), mereka jadi:
- Lebih terbiasa dengan pola suara bahasa Inggris.
- Tidak mudah malu atau takut salah ketika berbicara.
- Dapat meniru aksen dan intonasi yang alami.
- Mampu memahami lawan bicara tanpa harus menerjemahkan di kepala.
Tantangan yang Umum Dihadapi Anak
- Rasa malu atau takut salah.
Anak sering khawatir diejek teman karena pelafalan yang belum sempurna. - Kurang lingkungan bahasa.
Di rumah jarang mendengar bahasa Inggris, sehingga otak tidak terbiasa mengenali pola bunyi. - Fokus berlebihan pada grammar.
Akibatnya anak berpikir terlalu lama sebelum berbicara karena takut salah struktur. - Minim latihan mendengar penutur asli.
Banyak anak hanya mendengar dari guru di sekolah, bukan dari sumber alami seperti lagu, film, atau percakapan nyata.
Tips Agar Anak Cepat Lancar Berbicara Bahasa Inggris
1. Biasakan Mendengar Sejak Dini
Gunakan lagu anak, dongeng, atau video pendek berbahasa Inggris setiap hari.
Tujuannya bukan untuk menerjemahkan, tapi membiasakan telinga mengenali pola suara dan intonasi.
Contoh aktivitas:
- Dengarkan lagu seperti “Head, Shoulders, Knees, and Toes” sambil bergerak mengikuti lagu.
- Putar cerita sederhana seperti “The Very Hungry Caterpillar” sebelum tidur.
2. Gunakan Metode Repeat After Me
Minta anak menirukan setiap kata atau kalimat yang didengar.
Bukan hanya menirukan bunyinya, tapi juga ekspresinya.
Trik tambahan:
Gunakan cermin agar anak bisa melihat bentuk mulut dan bibir saat mengucapkan kata.
3. Buat Lingkungan yang Aman untuk Berbicara
Anak tidak boleh takut salah.
Orang tua sebaiknya tidak langsung membenarkan dengan nada marah, tapi arahkan dengan lembut.
Misalnya:
Anak: “He go to school every day.”
Orang tua: “Good job! Almost right. Try saying He goes to school every day.”
4. Gunakan Game dan Aktivitas Seru
Latihan tidak harus kaku. Anak belajar paling cepat melalui permainan dan kegiatan interaktif.
Contoh ide:
- Guess the Animal: anak menirukan suara hewan sambil menyebutkan namanya dalam bahasa Inggris.
- Find the Object: sebutkan benda dalam bahasa Inggris dan minta anak menemukannya di ruangan.
5. Bicara dengan Bahasa Campuran
Gunakan English mix, misalnya:
“Ayo, let’s go to the kitchen!”
“Good morning! Sudah sarapan belum?”
Tujuannya agar anak terbiasa mendengar kata-kata Inggris dalam konteks sehari-hari tanpa merasa dipaksa.
6. Dengarkan Bersama dan Diskusikan
Tonton film anak berbahasa Inggris bersama lalu tanyakan hal-hal sederhana.
Misalnya:
“Who is your favorite character?”
“What did he say?”
“Was he happy or sad?”
Ini membantu anak mendengar dengan aktif, bukan sekadar pasif menonton.
7. Berikan Pujian Kecil Setiap Kali Anak Berani Bicara
Kunci utama agar anak percaya diri adalah apresiasi.
Setiap kali anak mencoba berbicara, ucapkan:
“Wow, you said it so well!”
“Good job, your pronunciation is great!”
Pujiannya memperkuat motivasi anak untuk terus mencoba.
Kapan Anak Mulai Terlihat Lancar?
Biasanya, setelah 3–6 bulan latihan konsisten, anak sudah mulai terbiasa berbicara dengan spontan dan mampu menangkap percakapan sederhana.
Kuncinya bukan durasi lama, tapi konsistensi setiap hari walau hanya 10 menit.
Kesimpulan
Belajar bahasa Inggris tidak cukup hanya lewat buku dan tulisan.
Anak perlu mendengar dan berbicara sesering mungkin agar otak terbiasa dengan ritme bahasa.
Dengan suasana yang menyenangkan, penuh dukungan, dan tidak menghakimi, anak bisa tumbuh menjadi penutur bahasa Inggris yang percaya diri sejak dini.
